Bujuk Setiap Pembeli agar Menjadi Serious Buyer

Banyaknya jumlah likes di fanpage dan tingginya jumlah kunjungan di toko online bukanlah indikator yang tepat bagi kesuksesan bisnis online Anda. Dalam dunia bisnis, kesuksesan pasti terkait dengan jumlah profit dan penjualan yang diperoleh. Jumlah kunjungan dan likes yang tinggi bukan berarti Anda memiliki jumlah pembeli yang banyak pula sebab faktanya, banyak buyer yang hanya sekedar window-shopping di toko online.

Persoalan yang lebih penting ketimbang menaikkan jumlah likes dan kunjungan adalah bagaimana Anda, sebagai seller, mampu mempersuasi pembeli agar menjadi serious buyer.Setelah melihat sebuah toko online, kebanyakan buyer akan bertanya tentang produk yang dibutuhkannya via telepon. Banyak terjadi, buyer hanya sekedar bertanya kepada seller, tanpa benar-benar melakukan pembelian. Untuk itu, Anda perlu menerapkan strategi khusus agar setiap pembeli yang datang kepada Anda merupakan serious buyer.

• Katakan keuntungan yang didapat buyer. Meski Anda telah melakukan promosi yang efektif di toko online, poin terpenting dari pemasaran adalah bagaimana Anda meyakinkan buyer bahwa apa yang Anda tawarkan akan menguntungkan mereka. Jika calon buyer tidak dapat melihat bagaimana produk tersebut akan memberikan mereka keuntungan, mereka tidak akan membelinya. Dengan kata lain, Anda harus pandai memilah apa yang diinginkan calon buyer sehingga ia merasa sebagai pihak yang diuntungkan.
• Ciptakan urgensi. Anda harus mampu mempersuasi buyer agar melakukan pembelian saat ini juga, misalnya dengan menetapkan jangka waktu promosi sebuah produk. Buatlah kesan seolah-olah buyer akan dirugikan jika tidak membeli saat ini juga. Kebanyakan buyer tidak membeli produk karena mereka tidak memiliki alasan mengapa harus memilikinya saat ini. Mereka berpikir bahwa mereka bisa membelinya kapan saja di kemudian hari. Untuk itu, Anda harus “menciptakan” alasan mengapabuyer harus membeli saat ini juga, misalnya dengan melakukan penawaran bonus atau potongan harga yang akan didapat buyer jika membeli saat itu. Jika membeli di hari lain, bonus atau potongan harga tersebut tidak akan berlaku lagi.
• Berikan merchandise. Selain bertanya via telepon, ada juga buyer yang mengunjungi toko offline untuk memperoleh info produk yang mereka lihat di toko online. Menghadapi buyer semacam ini, Anda perlu membuat pengalaman buyer berkunjung ke toko offline menjadi berkesan. Meskipun bukan serious buyer, Anda bisa memberikan merchandise atau suvenir kecil karena buyer telah datang ke toko offline. Suvenir ini tidak harus berwujud barang mahal. Buyer tidak akan menilai seberapa mahal suvenir yang Anda berikan. Poin pentingnya adalah betapa Anda menghargai kunjungan buyer ke toko offline Anda, meskipun pada akhirnya ia tidak membeli. Bukannya tidak mungkin pengalaman menyenangkan yang didapat buyer ini akan membuatnya benar-benar melakukan pembelian di kemudian hari.
• Tawarkan promosi. Senada dengan poin kedua, memberikan promosi dalam bentuk potongan harga mampu membujuk buyer untuk melakukan pembelian. Katakan bahwa promosi tersebut hanya berlaku dalam jangka waktu tertentu. Dengan begitu,buyer tidak akan berpikir dua kali untuk membeli.
• Jangan menjadi “debt collector”. Debt collector selalu mengejar-ngejar pihak yang memiliki utang dan akan berhenti ketika utang tersebut dibayarkan. Jangan berjualan dengan sistem debt collector ini. Banyak seller yang meminta data personal saat buyermengunjungi toko online-nya, misalnya dengan meminta buyer menuliskan alamat surat elektronik. Tidak sedikit seller yang kemudian mengirimkan penawaran produk dengan gencar melalui surat elektronik dan mengejar-ngejar buyer sampai buyermembeli produknya. Hindari teknik pemasaran semacam ini. Teknik berjualan aladebt collector ini justru membuat risih buyer. Jika terus-menerus Anda kejar, buyerjustru akan bersikap antipati terhadap toko online Anda.